pahlawan
Catatan Pena

Pahlawan: Tidak Nampak, Namun Memberi Dampak

Oleh: Krisna Wijaya

 

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba Super Bercerita #KadoUntukPahlawan

Dalam menelusuri makna dan sosok “pahlawan” yang tepat, aku telah terlibat dalam berbagai diskusi dengan puluhan orang berbeda untuk menemukan sosok dan definisi pahlawan yang paling tepat dalam pandanganku. Setiap jawaban yang kudapatkan pada dasarnya memiliki sisi keunikan dan alasannya masing-masing.

 

Mendengar kata “pahlawan” disebutkan, barangkali sebagian dari kita akan memikirkan sosok yang berjasa besar pada bangsa dan negara kita. Sosok-sosok itu seperti Soekarno, Hj. Agus Salim, Muhammad Natsir, dll.  Namun tidak selalu seorang pahlawan itu haruslah seseorang yang memberikan andil besar kepada bangsa dan negara.

 

Sebagian yang lain mendefinisikan pahlawan sebagai sosok seseorang yang berjasa dalam kehidupan kita masing-masing. Sosok-sosok tersebut seperti Ayah, Ibu, Kakak, Kakek, dll. Mereka-mereka ini adalah sosok yang memang tidak bisa kita pungkiri jasa keberadaanya dalam hidup kita.

 

Sebagian yang lain juga memiliki sudut pandang yang unik dalam memaknai sosok pahlawan ini. Ada juga yang menganggap bahwa pahlawan itu bukanlah orang lain, namun adalah diri kita masing-masing. Hatiku waktu itu bergetar ketika mendengar salah satu definisi pahlawan yang didefinisikan oleh temanku. Temanku berkata, “Kita adalah pahlawan dalam kisah perjuangan kita masing-masing.”

 

Keberanekaragaman jawaban yang diutarakan di atas tentunya tidak ada yang salah, karena setiap orang memiliki kisah dan latar belakang jawaban masing-masing. Begitu juga denganku yang memiliki definisi dan sosok pahlawan tersendiri versi diriku.

 

Kata “pahlawan” sendiri sebenarnya memiliki bermacam-macam makna tergantung dari sudut pandang manakah pemaknaannya itu dibaca. Karena kuyakin, masing-masing dari kita memiliki icon pahlawan idealnya masing-masing dalam kehidupan ini.

 

Untuk itulah, kucoba hadirkan dalam tulisan singkat ini mengenai sosok pahlawan yang sebenarnya sudah ada di tengah-tengah kehidupan kita. Mereka hadir dan memberikan manfaat yang nyata atas keberadaan mereka.

 

Pahlawan Menurutku

Dalam melihat dan menggambarkan sosok pahlawan ini, kumencoba menghadirkan sudut pandang lain dalam memaknai pahlawan itu sendiri. Pejuang nasional, keluarga, bahkan diri sendiri sudah disebutkan banyak orang sebagai sosok pahlawan, lantas, apa makna pahlawan menurutku?

 

Setelah melewati perenungan yang panjang, kumerasa ada sesuatu yang terlewatkan mengenai sosok pahlawan ini. Karena menurutku pahlawan adalah sosok yang ada di tengah-tengah kehidupan kita walau keberadaanya tidak terlalu mencolok dan menarik untuk dipandang mata, namun memberikan dampak kebermanfaatan yang nyata pada sesama.

 

Sadar atau tidak, di tengah-tengah kehidupan kita pun juga terdapat sosok-sosok pahlawan yang kadang justru tidak nampak dalam pandangan mata kita. Sosok-sosok itu bisa jadi keberadaanya sangat dekat dengan kehidupan kita, walaupun pada dasarnya mereka bukan bagian dari keluarga kandung kita.

 

Di sini akan kukenalkan beberapa sosok yang kukenal dan hidup disekitarku beserta kisahnya yang barangkali bisa menggambarkan mengenai sosok pahlawan ideal dalam sudut pandangku. Sosok-sosok itu adalah Mas Najib, Mas Ngadiono, dan Mas Abdul.

 

Pahlawan Kemanusiaan

Pahlawan pertama yang akan kuceritakan adalah pahlawan yang memiliki jiwa kemanusiaan yang besar dalam merespon keadaan darurat yang terjadi pada sesama. Nama beliau adalah Mas Najib. Beliau ada ketua koordinator Pemuda Ambulan Muhammadiyah Seyegan.

Dalam pandanganku, beliau merupakan salah seorang sosok pahlawan yung patut untuk dihargai keberadaanya. Bagaimana tidak, menjadi team ambulance berarti siap menerima panggilan dalam kondisi apapun. Bahkan saat di mana kondisi kita sedang bersiap untuk beristirahat, namun ketika panggilan darurat memanggil, maka kemanusiaan akan didahulukan.

 

Pernah dalam sebuah kondisi Mas Najib bercerita bahwa tim ambulance pernah mendapat panggilan darurat jam 11 malam. Saat di mana kebanyakan orang lebih memilih untuk istirahat dan tidak terlalu memikirkan keadaan sekitar setelah berkegiatan seharian, namun tim relawan ambulance dengan sigap masih memikirkan keadaan orang-orang yang membutuhkan bantuannya.

 

Perlu diketahui bahwa masing-masing tim relawan ambulance memiliki kegiatan harian masing-masing yang tidak hanya fokus menjadi relawan ambulance saja. Dengan kesibukan harian yang sudah melelahkan itu, mereka adalah orang-orang hebat karena masih memprioritaskan setiap panggilan yang ada walaupun dalam keadaan lelah.

Pernah dalam suatu waktu, aku menyaksikan sendiri bagaimana sigapnya tim relawan ambulance datang memenuhi panggilan darurat kemanusiaan yang terjadi. Perlu ditegaskan sekali lagi, Mas Najib selaku ketua koordinasi menjelaskan bahwa, “Tidak ada satu peserpun uang gaji yang masuk dalam kantong tim ambulance Muhammadiyah.”

 

Realitas keadaan ini tentu lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa mereka bergerak memenuhi panggilan kemanusiaan adalah bukan karena sebuah profesi yang dilatarbelakangi karena uang, namun karena ini berkaitan mengenai kehidupan sesama yang harus lebih diprioritaskan.

 

Tim Ambulan ini adalah sosok pahlawan pertama yang kuhadirkan di sini. Sosok yang ada di tengah-tengah kehidupan kita walau kadang kehadirannya tidak mencolok, namun nyata memberi dampak kepada sesama.

 

Diam-Diam Menjadi bersih

Sosok pahlawan kedua yang akan kuceritakan di sini adalah Mas Ngadiono, seorang pejuang kebersihan latar Masjid yang istiqomah menyapu setiap pagi hari. Kegiatan membersihkan latar masjid ini telah dilakukan Mas Ngadi selama kurang lebih 4 tahunan lamanya.

Kala itu ketika kami mengobrol di dalam masjid, kuputuskan untuk mengajukan sebuah pertanyaan singkat untuk Mas Ngadiono. Pertanyaan yang menjadi alasan mengapa Mas Ngadiono tetap istiqomah dalam membersihkan latar masjid selama 4 tahun lamanya.

 

Dalam obrolan singkat itu, Mas Ngadiono menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang memukai. Beliau menjawab, “Kalau semua berperan dan duduk di kursi kantor serta sekolah, lantas siapa yang berperan membersihkan masjid?”

 

Jawaban yang disampaikan oleh Mas Ngadiono ini memberikan gambaran yang jelas padaku bahwa tidak semua orang didunia harus menjadi guru dalam waktu yang bersamaan. Tidak juga menjadi tantara semua, namun setiap dari kita mengisi peran masing-masing dalam kisah kehidupan yang kita jalani.

 

Sebuah sekolah tidak bisa dikatakan sebagai sekolah yang ideal kalau hanya berisi guru-guru tanpa keberadaan peserta didik di dalamnya. Sebuah penjara juga tidak bisa dikatakan ideal kalau semua isinya adalah narapidana tanpa adanya petugas penjaga di dalamnya. Analogi-analogi ini sebenarnya memberika gambaran bahwa masing-masing dari kita memiliki peran masing-masing yang tidak harus sama dengan yang lainnya.

 

Di sinilah kumelihat peran Mas Ngadiono yang kurasa mewakili sosok pahlawan yang kudefinisikan. Walau jarang diperhatikan orang-orang dan bahkan sering dipandang remeh, Mas Ngadiono adalah sosok yang nyata hidup di tengah-tengah masyarakat dan memberi dampak yang nyata dalam hal kebermanfaatan bersama (masjid jadi bersih).

 

Tanpa berharap pujian dari warga, sanjungan dari tetangga, dan hanya mengharap kebaikan dari Sang Pencipta saja, Mas Nagdiono terus totalitas menjalani perannya membersihkan latar Rumah Allah ini. Inilah sosok pahlawan kedua yang kukenalkan. Walau keberadaanya kurang diperhatikan, namun nyata memberi dampak kebaikan pada sesama.

 

Pengatur Nahkoda Lalu Lintas

Sosok pahlawan terakhir yang akan kuceritakan ini bernama Mas Abdul. Beliau merupakan nahkoda yang mengatur jalannya lalu lintas di jalan raya. Di lewati oleh mereka yantg berkendara seakan-akan keberadaanya tidak pernah ada, namun pada kenyataanya beliau adalah pahlawan jalanan yang mengatur laju lalu lintas agar tidak terjadi sebuah kemacetan.

Pada hari-hari tertentu, Mas Abdul akan memakai pakaian seragam satpam pengatur jalan selayaknya seorang pejuang yang turun di medan perjuangan. Khas dengan topi, peluit, sepatu, seragam, dan tongkat bendera sebagai isyarat alat pengatur jalanan. Senyuman keramahan adalah senjata perjuangan khas yang selalu dipegang dalam mengatur lalu lintas.

 

Walau keberadaanya kadang tidak diperhatikan oleh pengendara lalu lintas yang lewat, namun beliau memberikan dampak yang nyata kepada pengendara yang melewati jalan itu dengan mengusahakan agar tidak ada kemacetan yang terjadi. Kalaulah tidak ada beliau, barangkali kemacetan akan terjadi di jalan itu karena pengendara kendaraan saling bersikap egois untuk bisa saling mendahului.

 

 

Beberapa sosok-sosok di atas merupakan pahlawan-pahlawan yang menurutku harus kita hargai lagi keberadaanya. Tentu di sekitar tempat tinggal teman-teman juga akan didapati sosok-sosok seperti itu dan masih banyak ditemukan peran pahlawan kebermanfaatan yang serupa. Barangkali sebagian dari kita ada yang sudah menyadari keberadaan mereka dan sebagian mungkin ada yang belum menyadari keberadaan mereka.

 

Oleh karena itu, kumengajak kepada setiap insan yang telah membaca kisah pahlawan menurutku ini untuk lebih peka terhadap keberadaan mereka, menghargai perjuangan mereka, dan mendoakan jerih payah mereka 🙂

 

Coba bayangkan apabila peran-peran itu tidak ada yang menempati, bagaimana kira-kira keadaan yang akan terjadi ya “) ? Masing-masing dari kita telah memiliki peran masing-masing yang telah digariskan oleh langit. Tidak perlu saling menilai siapa yang terbaik, namun cukuplah saling bersinergi untuk sama-sama memberi dampak kebermanfaatan untuk sesama.

 

Terakhir, biar keperjelas bahwa makna pahlawan menurutku adalah mereka yang hadir di tengah-tengah kehidupan kita walau keberadaanya tidak terlalu mencolok dan menarik untuk dipandang mata, namun memberikan dampak kebermanfaatan yang nyata pada sesama.

 

Itulah pahlawan menurutku 🙂

.

Harapan Untuk Pahlawanku

Berbicara mengenai harapan untuk pahlawanku, maka hal yang ingin kulakukan adalah sebagaimana hal yang kulakukan kepada keluarga besarku ketika hari raya Idul Fitri kemarin. Dengan harapan agar keluarga besarku lebih bermakna dan bermanfaat dalam menjalani kehidupan, aku menghadiahi masing-masing keluargaku sebuah buku yang bermanfaat untuk bisa mereka baca dan pelajari dengan keluarga masing-masing.

 

Karena kuingin ada perubahan yang lebih baik dalam diri mereka, maka tidak ada investasi yang lebih baik selain investasi ilmu pengetahuan yang bisa kuberikan pada mereka. Oleh karena itulah kuhadiahkan buku kepada keluarga besarku.

 

Hal ini juga berlaku untuk pahlawanku. Kuingin menghadiahi buku yang itu memberi manfaat kepada kehidupan mereka. Tidak berhenti pada diri mereka masing-masing, namun juga keluarga mereka akan menerima dampak dari kehadiran buku ini.

 

Itulah harapanku kepada pahlawanku 🙂

Kalau kamu ingin bergabung dan ikut event ini, langsung saja kunjungi Superapp

 

Kunjungi juga web resminya di SuperApp.id – Aplikasi Super 

 

Tulis kisah pahlawanmu dan berikan hadiah pada mereka 🙂

Download juga appnya DownloadApp

 

Researcher at Centre for Islamic Education and Contemporary Studies (CIECS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *