dia
Mata Air

Cahaya Ilahi

Oleh: Aksarawan

 

Hidup bertuhan menuai berbagai manfaat

Sabar dalam musibah, patuh dan taat,

Tak berbuat jahat, susah melakukan maksiat.

Namun sayang beribu sayang, wahai sahabat

Terang lilinnya tak mampu menerangi gelapnya Barat

Yang selalu merasa terbodohi oleh kalam kitab

Lilin akli gagal  mengenal  Pencipta Alam Semesta

Dalam hanyut mereka bertanya,

Apakah  Tuhan itu  laki-laki atau  wanita?

Dimanakah  Dia sekarang, masihkah  Dia bersama kita?

Atau Dia telah meninggalkan semua makluk-Nya

Lalu Membiarkan alam bekerja dengan sendirinya ?

 

Akal, pincang dalam menjelaskan maksud penderitaan di dunia

Makhluk yang lemah dan tak berdosa kerap didzalimi

Mengapa mereka yang lalim senatiasa merajalela tanpa henti ?

Makhluk ciptaan-Nya dengan lantang  menghina tuhan sendiri

Apakah yang Maha Esa tidak Pengasih lagi Penyanyang atas semua ini?

 

Tak  mungkin bangsa insan

mengetahui Penciptanya tanpa tuntunan

dalam samar akal dan pengalaman

karena manusia terlalu congkak menganggap diri sempurna bak Tuhan

 

Tahukah  Dia akan niat yang terpendam dan semua amalan ?

Adilkah Dia yang  Maha Kuasa  membalas seluru perbuatan ?

Tidak akan terkuak tirai jawaban tanpa keimanan

Tanpa cahaya ilahi-Nya kepada umat manusia.

Researcher at Centre for Islamic Education and Contemporary Studies (CIECS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *