avatar
Catatan Pena

Avatar Lingkungan: Belajar Dari Kisahnya Mbak Irma Sebagai Avatar Penjaga Lingkungan

Oleh: Krisna Wijaya

#UntukmuBumiku, kutuliskan kisah singkat ini agar para manusia dapat lebih memahami dirimu 🙂

 

Di akhir tahun 2020 kemarin, tidak sengaja aku menemukan sebuah film dokumenter yang membahas refleksi singkat mengenai kehidupan manusia dan alam di tengah-tengah pandemi. Film dokumenter yang berdurasi 2 jam itu berjudul Diam & Dengarkan.

 

Awalnya aku iseng membuka video tersebut karena sekedar penasaran akan panjangnya film dokumenter itu, namun tanpa disadari ternyata sudah dua jam berlalu untukku menyelesaikan film itu sampai selesai

 

Film itu seakan-akan menggambarkan kepadaku mengenai ancaman dan keadaan bumi Indonesia yang sangat tidak baik-baik saja. Untukmu yang ingin menyelami dalamnya nilai film itu, silahkan tonton film dokumenter ini ketika selesai membaca tulisanku ini 🙂

link film akan kucantumkan di akhir ya ^^

Film itu seakan-akan memberikan gambaran kepadaku bahwa ancaman nyata yang menjadi pengancam keberlangsungan kehidupan lingkungan hidup itu ternyata adalah manusia itu sendiri.

 

Tanah longsor, banjir, kebakaran hutan, dll., bukanlah kesalahan alam yang layak untuk kita salah-salahkan. Karena alam sejatinya hanya berperan sebagai cermin kehidupan, yang ketika kita memberikan kerusakan, maka alam juga akan memberikan hal serupa kepada kita para manusia.

 

Oleh karena itu, perlu disadari bahwa masing-masing dari kita seharusnya bertanggung jawab atas lingkungan yang kita tinggali. Karena bumi akan merespon setiap tindakan yang kita lakukan padanya. Apabila kita berlaku baik pada bumi, maka kita akan mendapat kebaikan dari alam itu sendiri, begitu juga dengan sebaliknya.

Refleksi Sejenak

Sebagai warga asli Jogja, belakangan ini ada sebuah berita menarik sekaligus menyentil telingaku terkait keadaan lingkungan di tanah kelahiranku itu. Berita-berita itu muncul untuk memberitakan informasi mengenai keadaan lingkungan Jogja yang sedang mengalami darurat penanganan sampah.

Usut punya usut, ternyata Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan mulai over kapasitas dalam menampung kiriman sampah masyarakat Jogja setiap harinya.

 

Berbagai upaya telah pemerintah daerah coba lakukan untuk menangani permasalahan ini, seperti menghimbau warganya untuk menekan pembuangan sampah, mengelola sampah rumah tangganya sendiri, membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), dll. Namun nampaknya semua usaha itu masih belum memberikan jalan keluar bagi permasalahan sampah yang terjadi.

 

Penumpukan sampah yang terjadi akibat TPA dan TPST yang penuh itupun tidak hanya memberikan efek buruk kepada manusia saja, namun ekosistem air, udara, bahkan perhutanan pun tidak luput dari dampak negatif timbunan sampah tersebut. Alhasil, kadang kala wilayah perhutanan yang sepi akan aktivitas manusia menjadi destinasi utama tempat pembuangan sampah alternatif.

Sampah menumpuk di hutan akibat pembuangan sembarangan. Sumber Mongabay.co.id
Hutan kota jadi alternatif pembuangan sampah dan membunuh ekosistem alami. Sumber sebatin.com

Semua tumpukan sampah itu tidak bisa diuraikan dengan cepat oleh alam sekitar. Hal ini apabila dibiarkan akan membahayakankehidupan keanekaragaman hayati di sana. semua akan terdampak atas keberadaan sampah yang tidak bisa diuraikan oleh alam ini.

 

Bumi sudah terlalu sakit diinjak-injak manusia setiap harinya dengan berbagai racun polusi yang ada, apakah tidak sakit hati kita ketika menyaksikanberita bumi yang sedang tidak baik-baik saja setiap harinya.

 

Banjir, flora dan fauna yang semakin langka, pemanasan global, perubahan iklim ekstrim, dll., adalah sedikit tanda yang diberikan oleh alam kepada kita. Mereka sedang memberi tanda bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja.

 

Berbicara Mengenai Sampah

Berbicara mengenai masalah ini, permasalahan tentang sampah merupakan sebuah permasalahan yang menjadi tantangan bagi setiap negara di seluruh dunia. Pada tahun 2018, Bank Dunia memperkirakan bahwa limbah global akan terus meningkat dari 2,01 miliar ton menjadi 3,4 miliar ton pertahunnya.

 

Hal ini diperkirakan akan mengalami peningkatan sampai 70% pada tahun 2050 apabila tidak ditangani secara serius. Penanganan masalah sampah ini harus direspon bersama dengan serius demi terwujudnya salah satu Sustainable Development Goals (SGDs) yang telah disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu tujuan pembangunan kota dan pemukiman berkelanjutan yang bebas dari masalah sampah.

 

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dalam merespon masalah ini telah mengupayakan berbagai usaha dan inovasi untuk mengelola sampah agar tidak menjadi bencana bagi kehidupan bermasyarakat.

 

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, sayangnya bangsa Indonesia masih meninggalkan 10 juta ton sampah yang tidak bisa dikelola per tahunnya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjelaskan bahwa sumbangan terbesar sampah nasional ini adalah berasal dari aktivitas rumah tangga dengan besar per tahun 2021 kemarin adalah sebesar 40,8%.

 

Berikut data statistik pengelolaan sampah KLHK

Lebih dari 10 Juta ton sampah setiap tahunnya tidak mampu dikelola (sumber https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/)

Sampah-sampah ini apabila tidak diperhatikan dengan serius tentunya akan sangat membahayakan kehidupan manusia dan keberlangsungan kehidupan alam itu sendiri, termasuk di dalamnya membahayakan hutan-hutan di Indonesia.

 

Tumpukan sampah yang tidak mampu diuraikan dengan cepat oleh hutan itu justru akan menjadi pemicu rusaknya ekosistem hutan itu sendiri.

Sampah yang mencemari ekosistem hutan (sumber gambar https://waste4change.com/)

Oleh karena itu, demi mengatasi masalah ini, akan kuceritakan kisah mereka para pejuang lingkungan hidup agar kita bisa mengambil pelajaran darinya yaa ^^

Sampah dan Emisi Gas Rumah Kaca

Sampah yang tidak diolah dengan baik dan berakhir meracuni hutan itu memiliki potensi besar untuk menyumbang gas metana di bumi kita. Gas metana merupakan salah satu unsur dari Gas Rumah Kaca (GRK) yang menjadi salah satu penyebab dari terjadinya pemanasan global.

 

Pepohonan dan hutan-hutan yang seharusnya berperan menjadi paru-paru bumi tidak bisa berperan sebagaimana mestinya karena tumpukan sampah yang ada. Pembakaran sampah di tempat daur ulang juga memiliki potensi besar untuk menghasilkan gas CO2, N2O, dll.

 

Semua hal ini pada dasarnya disebabkan karena ulah manusia yang bermudah-mudahan dalam menggunakan bahan sekali pakai seperti plastik sampah dalam kehidupan sehari-hari. Di samping penggunaan plastik sekali pakai yang intens, manusia juga tidak mampu memaksimalkan pengelolaan sampah-sampah yang mereka hasilkan. Permasalahan inilah apabila tidak ditangani dengan serius, maka akan melukai kehidupan hijau di bumi ini.

Belajar Menjadi Avatar Penjaga Lingkungan

Setelah mengetahui keadaan sampah di Indonesia yang begitu memprihatinkan sekaligus mengancam lingkungan hidup sekitar, maka jangan sampai di antara kita ada yang memiliki visi menjadi penyumbang sampah aktif di bumi ini yaaa.

 

Terlebih bagi mereka yang sampai saat ini masih menjadi aktivis pemakai plastik sekali pakai. Mari ubah pola hidup seperti itu ya demi kebaikan bersama ;’)

 

Kadang kala ada sebagian orang yang berkata, “Halah, ini hanya satu plastik saja, kok.” Coba bayangkan bila milyaran manusia di bumi memiliki mindset yang sama seperti itu. Bisa dibayangkan betapa kacaunya kehidupan hijau di bumi ini.

Bisa dibayangkan sendiri kan akibat dari kesalahan mindset seperti ini. Berapa juta ton sampah plastik yang akan dihasilkan setiap harinya kalau setiap orang di bumi ini memiliki pola pikir demikian.

 

Berapa besar juga dampak yang akan dipikul oleh bumi karena ulah kelalaian manusia ini yaa. Oleh karena itu, kita membutuhkan solusi untuk menanggulangi krisis sampah yang terjadi. Agar ekosistem air, udara, bahkan  perhutanan tetap dalam keadaan baik-baik saja di masa mendatang. Di sinilah aku ingin menceritakan kisah pemuda hebat bernama Mba Irma yang pergerakannya memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan sekitarnya^^

 

Eits tenang aja hehe, selain kisah Mbak Irma, di sini akan kuceritakan juga sedikit upaya yang kulakukan dalam rangka berkontribusi kebaikan pada lingkungan sekitar ^^

Belajar dari Kisah Mbak Irma: Sang Avatar Penjaga Lingkungan

Sebelum mengenal sosok bernama mbak Irma, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa aku sebenarnya belum pernah bertemu secara langsung dengan beliau hehe. Mengenal mbak Irma itu berawal dari seorang teman yang menceritakan mengenai sosok wanita hebat yang memberikan dampak kebaikan bagi lingkungan hidup sekitarnya.

 

Karena kepo ingin tahu lebih mengenai sosok tersebut, akhirnya aku disarankan untuk langsung kepoin akun Instagram project kebaikan yang sedang diperjuangkan oleh mbak Irma. Project itu adalah tentang menjadi avatar penjaga keseimbangan lingkungan terkait permaslaahan sampah manusia.

 

Di sinilah mba Irma memutuskan untuk menjalankan project lingkungan yang diberinya nama “Bank Sampah: Avatar Penjaga Keseimbangan Lingkungan” bersama anak-anak muda di desanya.

 

Kenapa dinamai “avatar”? Selayaknya film avatar the legend of Aang sang penjaga kesimbangan elemen, maka konsep avatar ini menjadi inspirasi bagi mba Irma untuk diaplikasikan dalam hal menjaga keasrian lingkungan dari permasalahan sampah yang mengacam kehidupan alam di bumi.

 

Lantas, bagaimana kisah mba Irma menjadi avatar kebaikan bagi lingkungannya? Yuk mending langsung saja simak kisahnya yaaa ^^

 

1. Bermula Dari Keprihatinan

 

Keperdulian mbak Irma terhadap isu lingkungan, terkhusus sampah ini bermula karena keprihatinan beliau melihat kondisi lingkungan sekitarnya yang begitu miris tentang pengelolaan sampah.

 

Sampah-sampah berserakan, tempat penampungan sampah tidak terawat, kebiasaan warga membuang sampah sembarangan di tepi hutan, dll., adalah sekelumit alasan bagi mbak Irma untuk memilih ikut andil menjadi bagian dalam menyelesaikan permasalahan sampah ini.

 

Terlebih ketika tempat tinggal mba Irma berdekatan dengan pasar tradisional. Jadi bisa dibayangkan bukan mengenai sampah-sampah yang berserakan di jalanan dekat pasar “)

kondisi sampah di sekitar tempat tinggal mbak Irma

Bahkan sampah itu tidak jarang dibuang di tepi hutan karena tempat pembuangan sampah sementara tidak mampu menampung kapasitas sampahnya. Hal ini tentu akan merusak ekosistem hutan kan “)

 

Inilah yang menjadi alasan mba Irma untuk bergerak demi merubah keadaan yang memprihatinkan itu.

2. Observasi Dan Pengumpulan Data

 

Melihat kondisi sampah yang semakin parah setiap harinya, mbak Irma memutuskan untuk bergerak demi memberi dampak pada sekitar. Hal pertama yang dilakukan mba Irma adalah mengobservasi dan  mengumpulkan berbagai informasi terkait lingkungan sekitar dari berbagai sumber informasi yang tersedia.

Momen ketika mba Irma mengumpulkan informasi sekitar mengenai keadaan lingkungan

Observasi yang dilakukan oleh mbak Irma ini memberikan pelajaran kepadaku bahwa ketika kita memiliki project yang terfokus pada perubahan sosial masyarakat tempat tinggal kita, maka observasi medan dan lapangan itu wajib dilakukan untuk meminimalisir ancaman kegagalan yang ada.

 

Ancaman di sini misalnya seperti penolakan dari warga, pemuda masyarakat sekitar, atau bahkan dari kalangan pemulung sampah di sekitar tempat tinggalnya project dilakukan.

 

 

3. Menyatukan Langkah

 

Di samping melakukan observasi, mba Irma juga menyadari bahwa project kebaikan yang diinisiasinya ini tidak akan bisa berjalan apabila hanya dikerjakan oleh mba Irma seorang. Oleh karena itu, mba Irma memutuskan untuk menyatukan langkah bersama penduduk sekitar dalam memulai projectnya.

 

Sasaran pertama yang mba Irma tuju untuk diberdayakan dalam project ini adalah anak-anak muda yang sebagian putus sekolah (anak punk) di desanya. Anak-anak muda itu dipilih oleh mba Irma karena beliau ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa tidak ada yang mustahil untuk dirubah selama kita mau berusaha.

anak punk yang diberdayakan mba Irma

Alhasil, lihatlah gambar di atas, sudah nampak bukan perubahannya kebermanfaatan mereka. Selain diberdayakan untuk menjadi superteam yang bermanfaat, mereka juga #BersamaBergerakBerdaya untuk kebaikan bagi lingkungan tempat tinggalnya.

 

Walaupun di awal-awal pergerakannya mba Irma menemui banyak masalah dan tantangan dari masyarakat, namun mba Irma tetap berjuang dan tidak memilih untuk menyerah. Setiap hari mba Irma dan timnya selalu berusaha mensosialisasikan project lingkungan ini kepada sekitar tanpa henti.

 

Mulai dari mengadakan sosialisasi di kantor balai desa sampai dengan mendatangi rumah warga satu persatu telah dilakukan oleh mba Irma dan timnya. Uniknya orang-orang yang dipercayai oleh mba Irma dalam menyampaikan materi kepada warga sekitar adalah anak-anak yang dipandang sebelah mata oleh warga desa itu sendiri (anak-anak punk).

Dengan diberdayakannya anak-anak muda itu sebagai agen kebaikan bagi desanya, perlahan stigma negatif masyarakat yang melekat pada diri mereka mulai menghilang satu persatu.

 

 

4. Memulai Langkah

 

“Perjalanan 1000 km selalu di mulai dari ayunan langkah pertama”

 

Di tahap ini, mba Irma mulai mengeksekusi setiap rencana yang telah direncanakannya dengan matang. Mulai dari aktivitas pengambilan sampah di setiap rumah, pemilahan sampah, sampai dengan penimbangan sampah akhir dilakukan secara bersama-sama dalam sebuah kekompakan tim.

 

Tidak jarang juga mba Irma melibatkan warga sekitar dalam aktivitas kebaikan ini. Bukannya mba Irma yang meminta, namun masyarakat dengan sukarela mulai datang satu persatu membantu project ini loh ^^

Program jemput sampah untuk meminimalisir pembuangan sampah di hutan

Di awal-awal project ini berjalan, hanya sedikit warga desa yang mempercayakan pengolahan sampah rumah tangganya di bank sampah yang dibentuk oleh mba Irma. Oleh karena itu, mba Irma dan tim memutuskan untuk melakukan penjemputan sampah di beberapa titik pembuangan sampah desa sekaligus sosisalisasi di sepanjang jalan itu.

 

Detik demi detik berlalu, hari berganti bulan, warga sekitar mulai menaruh perhatian akan pergerakan bank sampah yang benar-benar memberikan dampak kebaikan bagi ekosistem lingkungan di sana.

 

Walau pergerakan awal penuh keterbatasan, namun tetaplah bergerak sampai pergerakan kalian itu menggerakkan lingkungan sekitar kalian

 

Sampah yang dipercayakan masyarakat untuk dikelola bank sampah ini semakin bertambah banyak setiap harinya. Di titik ini juga banyak masyarakat yang mengajukan diri menjadi “avatar” penjaga kebersihan lingkungan di bawah bimbingan mba Irma.

 

Pelan tapi pasti, pergerakan mba Irma ini telah memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar tempat tinggal mba Irma ^^

 

 

5. Terus Bergerak dan Memberi Dampak

 

5 Juni 2022 kemarin, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Dunia, bank sampah avatar yang dikelola mba Irma telah genap berusia satu tahun. Di usianya yang menginjak angka satu tahun ini, bank sampah avatar benar-benar menunjukkan daya tariknya sekaligus daya kebermanfaatnya.

aktivitas harian memilah dan mengolah sampah

Warga desa, tokoh masyarakat, bahkan perangkat desa yang awalnya memandang sebelah mata project ini mulai benar-benar mengambil inisiatif untuk ikut turun tangan membantu berjalannya project ini. Perubahan itu terjadi karena kekonsistenan mba Irma dan tim avatar lainnya dalam menjaga lingkungan selama satu tahun belakangan ini.

 

Tokoh masyarakat, warga desa, bahkan pak camat sekalipun mulai memberi perhatian atas project kebaikan ini.

mba Irma dan perangkat desa serta pak camat

Berbagai pihak mulai menjulurkan tangannya untuk ikut bahu-membahu menumbuhkan bank sampah avatar ini. Nampaknya mba Irma dan tim avatar lingkungan benar-benar membuktikan bahwa, “Walau pergerakan awal penuh keterbatasan, namun mereka tetap bergerak sampai pergerakan mereka mampu menggerakkan lingkungan sekitarnya.

 

Semuanya dilakukan demi menjaga nyanyian alam agar tidak berduka atas ulah tingkah manusia yang semena-mena dalam membuang sampahnya.

 

 

6. Festival Desa RAMLING (Ramah Lingkungan)

 

Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup dunia pada tanggal 5 Juni 2022 kemarin, mba Irma dan tim avatar lingkungan merancang sebuah festival desa yang mengusung tema sampah untuk bisa menjadi ajang refleksi bersama.

 

Tidak tanggung-tanggung, festival yang awalnya ditargetkan hanya untuk 2 RT itu bisa menarik perhatian seluruh masyarakat desa tempat mba Irma tinggal. Bahkan perwakilan dari perangkat desa dan pemerintah kecamatan pun juga turut hadir menyemarakkan festival sampah desa tersebut.

suasana festival sampah desa

Berbagai kegiatan digelar dalam rangka festival sekaligus peringatan hari lingkungan hidup dunia. kegiatan-kegiatan yang penuh manfaat itu seperti donor darah kemanusiaan, bazar makanan, cek kesehatan gratis, aneka kreasi kerajinan sampah, dll.

 

 

Melalui festival ini, mba Irma dan tim avatar lingkungan berusaha mengedukasi masyarakat yang hadir mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup (air, udara, hutan) dari racun berbahaya bernama sampah demi masa depan yang lebih baik.

Untuk Apa Semua itu Dilakukan?

Semua yang mba Irma dan tim avatar lingkungan lakukan di atas sebenarnya adalah untuk menjaga keasrian keberlangsungan ekosistem hayati agar tidak dijadikan destinasi tempat pembuangan sampah alternatif oleh masyarakat desa.

 

Agar alam yang masih asri ini dapat tetap terjaga keasriannya sampai generasi mendatang merasakan kebermanfaatannya kelak. Coba bayangkan, seberapa besar dampak kerusakan yang terjadi apabila sampah-sampah ini tetap dibiarkan tanpa ada penanganan serius terhadapnya.

 

Kenapa Sih Fokus Banget Menjaga Kehidupan Hutan?

Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya kan ya, mengapa sih fokus banget menjaga hutan? Bukankah pohon di dunia sangat banyak kan ya? “Satu atau dua sampah gapapa kan ya kalau dibuang sembarangan hehe”, tutur mereka.

 

Buat menjawab pertanyaan itu, coba deh lihat dan pahami gambar ini “)

 

Faktanya pola pikir seperti itulah yang justru membunuh ekosistem hutan itu sendiri. Upaya-upaya yang dilakukan di atas sejatinya dilakukan demi menjaga fungsi hutan sebagai paru-paru bumi agar tetap berfungsi dengan sehat. Terlebih fungsi hutan Indonesia bagi kebaikan kehidupan dunia.

 

Eits tunggu dulu, kira-kira sudah pada tahu belum nih mengenai fakta-fakta membanggakan hutan kita Indonesia?

 

Baiklah, untuk lebih memahami mengenai pentingnya menjadi avatar lingkungan yang menjaga keseimbangan hutan dari sampah, maka sepertinya perlu kujelaskan mengenai beberapa fakta-fakta hutan kita ya hehe.

Fakta Keanekaragaman Hayati Pada Ekosistem Hutan Indonesia

Sebagaimana data yang dilansir dari laman situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas kawasan hutan di Indonesia per Desember 2021 kemarin mencapai luas 125.797.052 Ha dengan realisasi penetapan seluas 90.233.159 Ha dengan jumlah surat keputusan penetapan 2.157 SK.

 

Dengan luas hutan kita yang begitu luasnya itu, maka wajar dong kalau kita mengklaim bahwa #HutanKitaSultan akan sumbangan oksigennya pada kehidupan dunia ^^

 

Dengan luas hutan yang begitu luasnya itu, ternyata hutan di Indonesia memiliki berbagai macam  jenis hutan yang berbeda-beda loh ^^. Berikut fakta keanekaragaman hutan Indonesia yang harus kita rawat dan jaga selalu:

 

1. Hutan Bakau

Hutan Bakau merupakan salah satu jenis hutan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hutan ini memiliki banyak manfaat yang bisa kita rasakan bersama seperti menjaga kualitas air di daerah pesisir, menjadi katalis tanah atau menjaga lapisan tanah agar lebih padat, dll.

 

2. Hutan Lumut

Hutan lumut ini merupakan sebuah Kawasan hutan yang pepohonannya didominasi oleh lumut-lumut yang hidup tumbuh dengan subur. Hutan lumut ini bisa dijumpai di Gunung Lumut Kalimantan Timur, Hutan Lumut Gunung Singgalang, dll.

 

3. Hutan Rawa

Hutan rawa merupakan jenis hutan yang tumbuh dan berkembang di wilayah genangan air tawar atau secara periodik wilayah hutan akan selalu tergenang air tawar. Beberapa jenis hutan rawa adalah sebagai berikut:

      a. Hutan rawa gambut

      b. Hutan rawa air

      c. Rawa tanpa hutan 

 

4. Hutan Sabana

Hutan sabana merupakan sebuah hutan yang terdiri dari komposisi pada rumput yang dikelilingi oleh pohon dan semak-semak. Persebaran hutan sabana di Indonesia yang dapat kita temukan di hutan sabana Kepulauan Komodo, hutan sabana Sumba Timur, dll.

 

5. Hutan Stepa

Jenis selanjutnya adalah hutan stepa. Hutan stepa ini memiliki kemiripan dengan jenis hutan stepana. Jenis hutan stepa didominasi oleh vegetasi jenis rumput dan tidak ada pohon maupun semak-semak besar di dataran lahan tersebut.

 

6. Hutan Musim

Hutan selanjutnya adalah jenis hutan yang dipengaruhi oleh keadaan pergantian musim. Hutan musim di Indonesia tersebar di beberapa wilayah pulau Jawa yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur dan daerah Nusa Tenggara Barat.

 

7. Hutan Hujan Tropis

Jenis hutan selanjutnya adalah hutan hujan tropis. Hutan ini adalah jenis hutan dengan tingkat kelembaban yang tinggi akibat curah hujan yang juga besar setiap tahunnya sebesar lebih dari 2.000 mm/tahun.

 

8. Hutan Gugur

Jenis terakhir yang akan kita bahas versi lindungihutan.com ini adalah hutan gugur. Hutan gugur didominasi oleh vegetasi tumbuhan peluruh atau tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim tertentu.

 

Hutan-hutan di atas tentunya menjadi kebanggan sekaligus pengingat bagi kita semua agar ikut andil dalam menjaga keasriannya. #IndonesiaBikinBangga dengan hutannya ini patut kita jaga bersama-sama dengan turut andil menjadi avatar lingkungan bagi tempat tinggal kita masing-masing ^^

Waktunya Berefleksi

Sekedar informasi juga, sekarang bumi sedang membuka peluang besar-besaran bagi siapapun yang ingin ikut andil menjadi avatar penjaga lingkungan loh. Perubahan bumi tidak bisa diraih hanya dengan upaya segelintir orang saja, diperlukan kerja superteam untuk merubah keadaan bumi kita agar menjadi lebih baik ke depannya.

 

Keharusan kita menjadi avatar lingkungan ini bukan hanya untuk diri kita di masa ini saja, namun juga untuk anak dan cucu-cucu kita di masa mendatang agar mampu menikmati dan hidup dengan alam yang masih terjaga keasriannya. Hal ini juga demi terwujudnya salah satu Sustainable Development Goals (SGDs), yaitu tujuan pembangunan kota dan pemukiman berkelanjutan yang bebas dari masalah sampah.

 

Oleh karena itu, sebagai generasi muda, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk dapat berkontribusi menjaga keadaan lingkungan hidup di sekitar kita. Beberapa hal itu di antaranya:

 

 

1. Menjadi Avatar Lingkungan Hidup Seperti Mba Irma

Kisah mba Irma telah memberikan pesan kepada kita bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk ikut andil mengambil peran menjadi avatar penjaga lingkungan. Kita bisa menjadi avatar setidak-tidaknya untuk setiap sampah yang kita hasilkan sendiri.

 

Bayangkan bila setiap manusia di muka bumi ini memiliki keasadaran akan tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya masing-masing, tak bisa dibayangkan betapa sehatnya lingkungan hidup disekitar kita kan ^^

 

Oleh karena itu, untuk menjaga ekosistem hutan agar tidak tercemar karena sampah-sampah kehidupan manusia, maka tanamkan dalam pikiran kita bahwa “sampahku adalah tanggung jawabku”.

 

 

2. Menanam Pohon Demi Pelestarian Lingkungan

 

Hal lain yang bisa kita lakukan untuk menajdi avatar lingkungan adalah dengan ikut berkontribusi menanam bibit pohon untuk kebaikan paru-paru dunia. Setidak-tidaknya kalau belum bisa berkontribusi menanam pohon dalam skala besar, maka dalam skala lingkungan tempat tinggal kita masing-masing terlebih dahulu dapat kita upayakan ditanami hijau-hijauan.

diriku yang sedang berkecimpung mesra dengan bibit pohon

Ini adalah momen ketika aku terlibat aktif dalam project lingkungan bersama penerima beasiswa Bank Indonesia Komisariat UNIDA Gontor dalam acara penanaman pohon produktif yang kami salurkan ke Desa Sukapatih Ponorogo =)

 

Selain itu, kita juga bisa terlibat aktif dalam berbagai gerakan menanam pohon yang sering digalakkan oleh komunitas serta organisasi lingkungan hidup yang ada. Hal ini kita lakukan dalam rangka untuk adaptasi perubahan iklim di masa mendatang sekaligus menjadi upaya pelestarian lingkungan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

kami bersama para penerima beasiswa Bank Indonesia sedang menjalankan project lingkungan
lingkungan rumahku

 

 

3. Pola Hidup Zerowaste

 

Waktu itu ketika kami saling berdiskusi dan berbagi cerita bersama mba Irma, ada satu hal lain yang juga ditekankan oleh beliau selain menjadi avatar penjaga keseimbangan lingkungan. Hal itu adalah dengan merubah pola hidup kita menjadi pola hidup zero waste.

Pola hidup yang mulai mempertimbangkan kehidupan jangka panjang alam sekitar kita. Plastik sekali pakai, botol sekali pakai, daur ulang sampah, dll., adalah sedikit hal yang harus kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari kita.

 

 

4. Ikut Komunitas Dan Menjadi Aktivis Lingkungan Online

 

Selain berkontribusi secara nyata di dunia fisik, kita juga masih bisa berkontribusi secara nyata di dunia maya loh hehe ^^. Salah satu caranya bisa dilakukan dengan menjadi bagian dari Eco Blogger di bloggerperempuan ^^

 

Komunitas-komunitas seperti ini akan mengajak kita menumbuh bersama dalam kebaikan terhadap lingkungan =)

 

5. Donasi Bibit Pohon

 

Selain itu, bagi sebaian dari kita yang dilebihkan rizkinya bisa ikut berdonasi demi kehidupan hutan di program donasi di hutanitu.id loh ^^

 

Tidak hanya hutanitu.id, masih banyak lembaga dan gerakan lingkungan lainnya yang memiliki kefokusan pada bidang lingkungan, hutan, dan perubahan iklim seperti @hutanituid, @teamupforimpact, @greenpeace, dll.

donasi mudah dan tidak ribet

 

 

6. Membuang Sampah Sesuai Jenisnya

 

Langkah solutif lain yang bisa kita jadikan habits kebiasaan dalam keseharian kita adalah membuang sampah sesuai dengan jenisnya di tempatnya.

 

kebiasaan memilah sampah sekaligus membuang sampah pada tempatnya ini akan menjadikan lingkungan sekitar lebih bersih tanpa ada pencemaran dari tumpukan sampah manusia.

 

Kita bisa memulai kebiasaan ini dari kita sendiri loh ^^

Jadi biasakan diri kita dengan pola pikir “sampahku adalah tanggung jawabku” ya ^^

ini adalah sampah yang kutemukan di jalan dan kubuang sesuai jenisnya

 

 

 

7. Tidak Bergantung Pada Kendaraan Motor, Mobil, dll.

 

Langkah lain yang bisa kita lakukan sekaligus menyehatkan adalah dengan tidak bergantung dalam memakai kendaraan roda dua ataupun empat.

 

Membiasakan diri untuk sepeda dan jalan kaki adalah solusi yang lebih menyehatkan sekaligus dapat mengurangi beban polusi di bumi ini ^^

upayaku di kampusku UNIDA Gontor untuk memilih jalan kaki dan bersepa daripada memakai motor

 

 

8. Menikmati Alam

 

Menikmati alam ini bisa berbentuk rekreasi yang memanfaatkan suasana alam yang asri untuk berefleksi bersama. Tempat-tempatnya bisa Hutan Lindung, Taman Kota, Taman Daerah, dan berbagai tempat yang terjaga keasriannya lainnya.

 

Selain mendapatkan nilai edukasi, kita juga bisa melepas penat dan stres dengan bermain di alam. Sungguh banyak kan manfaatnya ^^

tempat duduk taman terbuka UNIDA Gontor

 

9. Menjaga Hutan Dengan Mengedukasi Di Media Sosial

 

Sebagai anak-anak muda yang dijuluki generasi alfa karena merupakan generasi yang hidup pada saat teknologi telah berkembang pesat, kita harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi itu untuk bergerak memberikan dampak dari dunia nyata ataupun maya.

 

desain poster yang biasa kugunakan di sosial media

Dari dunia maya misalnya, kita bisa berkarya dan memberikan dampak nyata di sosial media kita loh. Karena bisa jadi opini-opini, tulisan-tulisan, dan berbagai desain yang kita buat dan posting di media sosial justru memberikan dampak besar bagi perubahan di dunia nyata :’)

 

 

10. Bangun Pola Hidup Eco Lifestyle

 

Selain membangun pola pikir tanggung jawab sampah, kita juga harus benar-benar mulai menerapkan pola hidup eco lifestye / pola hidup ramah lingkungan.

 

Pola hidup ramah lingkungan ini akan menjadikan kita sangat berhati-hati dalam berkehidupan sehari-hari. Kita juga musti memikirkan betul-betul mengenai dampak yang akan ditimbulkan pada lingkungan akibat dari perbuatan kita.

 

Di sini kita juga harus mulai memperhatikan setiap produk yang kita gunakan dalam kehidupan kita. Penggunaan kertas, tisu, dll., yang bersumber dari pohon misalnya, harus kita kurangi semaksimal mungkin dalam kehidupan sehari-hari.

 

Semua itu dilakukan agar alam tidak terdampak negatif atas pola hidup kita yang mengancam kehidupan mereka.

sumber | https://myeco.id/eco

 

11. Edukasi Keluarga Dengan Film & Lagu Tentang Lingkungan

 

Hal terakhir yang ingin kusarankan kepadamu adalah dengan melihat sekaligus mendengar film dan lagu yang membahas mengenai lingkungan di sekitar kita ^^

 

a. Mendengar lagu Dengar Alam Bernyanyi

 

Salah satu cara mudah sekaligus menyenangkan untuk mengedukasi sesama mengenai lingkungan adalah mendengarkan lagu ini “)

 

Lagu Dengar Alam Bernyanyi ini akan membawa kita untuk lebih hanyut dalam memahami alam lingkungan sekitar, terkhusus keadaan ekosistem hutan yang sangat penting kehadirannya.

 

b. Film Edukasi Tentang Lingkungan

Di sini aku ingin merekomendasikan film-film yang bisa menjadi hiburan sekaligus edukasi mengenai lingkungan ya ^^

 

Seluruh film ini sudah kutonton dan aku merekomedasikannya ke kalian ^^

 

Diam & Dengarkan

 

Semesta

 

Pulau Plastik

 

Wall-E

 

Dr. Seuss’ The Lorax

Ucapan terima kasih juga kami ucapkan sedalam-dalamnya kepada mba Irma dan tim avatar lingkungan yang telah berkenan berbagi kisah dan motivasi dengan kami ^^

 

Terimakasih Bloggerperempuan atas kesempatan berbagi kisah ini

“Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!”

 

https://bloggerperempuan.com/

https://indonesia.go.id/kategori/seni/260/indonesia-negara-megabiodiversitas

https://www.canva.com/

Dokumentasi dari mba Irma

https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3633/mikroba-hutan-si-kecil-bermanfaat-besar

Dokumentasi pribadi

https://www.msig.co.id/id/lifestyle-library/suka-menulis-dan-peduli-terhadap-isu-perubahan-iklim-dan-keanekaragaman-hayati

https://nol-emisi.id/

https://www.liputan6.com/photo/read/3454280/foto-sampah-di-hutan-mangrove-yang-tak-kunjung-habis?page=1

https://www.indojayanews.com/peristiwa/kplld-simeulue-temukan-tumpukan-sampah-di-kawasan-hutan-lindung/

https://www.freepik.com/

https://myeco.id/eco

http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/6330/capaian-tora-dan-perhutanan-sosial-di-tahun-2021

https://jurnal.lppm.unram.ac.id/index.php/prosidingpepadu/article/download/410/402

https://lindungihutan.com

https://nol-emisi.id/index.html

https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/

https://waste4change.com/blog/bagaimana-sampah-memengaruhi-hutan-dan-sumber-air/#dampak-sampah-terhadap-hutan

https://teamupforimpact.org/

https://www.greenpeace.org/

https://www.worldbank.org/en/news/press-release/2018/09/20/global-waste-to-grow-by-70-percent-by-2050-unless-urgent-action-is-taken-world-bank-report

https://hutanitu.id/

Wawancara pribadi dengan mba Irma

Researcher at Centre for Islamic Education and Contemporary Studies (CIECS)

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *