Apakah Menjadi Penulis Itu Mudah?
Oleh: Krisna Wijaya
Beragam insan meminta, ajarin nulis dong! Ajarin nulis dong! Ajarin nulis dong! Kemudian timbul sebuah pertanyaan, apakah menulis adalah sebuah kegiatan yang menyusahkan? Sejauh ini, tidak ada penulis yang dengan gamblang menyebut rahasia yang menjamin menjadi penulis handal dalam sekejap mata.
Tiada penulis besar yang terlahir sebagai seorang penulis bestseller begitu saja. Bahkan sekelas Ahmad Fuadi, Ahmad Rifa’I, Habiburrahman el-Shirezy, Asma Nadia, Buya Hamka, dll., tidak lahir begitu saja dengan bakat menulis di tangan mereka,
Mereka memulai kisah kepenulisan mereka dengan satu jalan yang sama, yaitu sebuah konsistensi
Tidak ada ramuan ajaib paling kuat untuk menjadi seorang penulis kecuali sebuah konsistensi berlatih dan menulis setiap harinya. Tidak perduli seberapa sedikit tulisanmu, namun tetaplah menulis setiap harinya.
Tokoh-tokoh penulis besar di atas tidaklah lahir tiba tiba dengan kecerdasan dan kepiawaian mereka dalam menulis. Mereka sama dengan kita ketika lahir di dunia ini adalah tidak mengetahui apa-apa. Dalam QS An-Nahl ayat 78, Allah telah menegaskan bahwa
وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Ayat di atas merupakan bukti yang sangat kuat bahwa setiap dari kita dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa mengenai dunia ini. Lantas apa yang membedakan kita dengan mereka para penulis besar itu ketika titik start kita sama?
Pembeda terbesar antara seorang yang mampu dengan yang tidak mampu adalah pada titik kebiasaanya. Kebiasaan ini tentunya sangat berkaitan konsistensi seseorang dalam mengasah dan berjuang terhadap keinginan yang diperjuangkannya.
Di sini sudah jelas bukan, bahwa menjadi penulis itu hanyalah bermula dari kebiasaan dan konsistensi saja. Maka ketika kita bermimpi menjadi seorang penulis, perhatikanlah kebiasaan dan konsistensimu dalam menulis.
Teruslah berjalan ke depan
Jangan pernah menengok ke belakang
Cobalah lagi tanpa tapi dan nanti
Dan lihatlah apa yang akan terjadi