Seni

Kecewa

Oleh: Krisna Wijaya

 

Manusia memang tempat menyengaja tuk terluka

Tidak perlu menyapa apabila berniat memberi luka

Senyummu kadang penuh dengan digdaya

Sesekali membuatku luluh dan jatuh terpesona

 

Mulai pudar, apakah engkau datang dengan niat tulus

Atau sebatas datang tuk membuat pupus?

Kalau penilaianmu terhadapku sebatas berdasar akal empiris

Pergilah sebelum diriku kembali menangis

 

kucoba ada ataupun tiada

Bagiku, dirimu tiada bedanya

Kupikir ini lebih baik seperti pesan dari semesta

Kembali mengasing seperti sedia kala

 

27 November 2023

Researcher at Centre for Islamic Education and Contemporary Studies (CIECS)

3 Comments

  • Anonim

    Aku terjebak diantara menunggumu atau melupakanmu,apakah namamu terlanjur pernah ku langitkan. ~ radha yang tak mampu bersama krisna

  • Anonim

    Bentala dan bumantara tak akan pernah menjadi amorfati, mereka aksa dan akan selamanya menjadi enigma. Nyaris sama dengan kita tuan, maka berkelana lah, dan terimakasih sudah sempat menjadi semua hal yang aku semogakan

    • krisnana

      dirimu entah siapa dan di mana,

      apa yang terjadi barangkali di luar ekspetasi
      namun menjadi jawaban atas doa sunyi di malam hari

      bergeraklah, berjalanlah, dan terbanglah ke manapun Langit mengarahkan
      bila memang ditakdirkan, bisa saja berjumpa di penghujung jalan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *