Di Hadapanmu
April 20, 2024
Di hadapanmu, dinginnya angin pun berpamitan hawa dinginnya
Gelap malam pun berpamitan remang sunyinya
Sunyi itu menjelma menjadi melodi
Melodi perias senyum canda kita
Hingga sang waktu pun berjalan dengan cepatnya tanpa terasa
Aku bertanya-tanya
Dan juga menerka-nerka
Mencoba membaca arti senyum itu yang bersahaja
Bisakah kusimpan dalam bait sebuah tulisan puan
Membekukannya dalam aliran waktu tak bertuan
Dalam coretan pena-pena gelapnya malam
Aku adalah pemenang dalam setiap tulisanku,
Namun di hadapan senyummu
Aku menyerah tanpa perlu engkau pinta
Previous