Mata Air

Bukan Daksa Sang Istimewa

Bukanlah daksa sang istimewa…

Banyak kelopak gugur tanpa wicara

Pergi dengan bibir mengembang nila

Sembari bisik memanjat sandiwara

 

Bukanlah daksa sang istimewa….

Banyak kepak hadir di perantara

Guna menjabar riuh di belantara

Menepuk prakata semanis gula

Menjabat hangat bersalam sapa

 

Sayangnya…

Saat kemarau tiba…

Pupus merunduk jatuh tak bersua

Melambai tanpa sedikit arah tempo masa

Saling menggenggam senarai berbeda

Dengan kerumun kelopak di atas tangkai yang sama

Menjadi benai elok rupa…

 

Banyak lembar berwarna

Serupa dengan harian tinta

Seiras sekilas jumpa

Runtut disandang para aksara

Daksa bukan sang istimewa…

Oleh: Pengamat Jalan

Selasa, 05 Desember 2023

Researcher at Centre for Islamic Education and Contemporary Studies (CIECS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *