Seni

Perayaan Sebuah Hening

Beberapa waktu lalu,

“Fi Amanillah” kata yang mampu kuucapkan melalui rangkaian pesan kepadamu

 

Padahal sudah pernah tertulis

Seberjalannya waktu

Harapan itu  menjelma menjadi sosok yang paling sering menyakiti hati kita

Jangan banyak berharap karena dia masihlah manusia

Dan jangan berharap juga padaku karena kita sama-sama masihlah manusia

Namun apadaya hati manusia mudah goyah akan pengharapan pada sesama

 

Nampaknya kata itu tak sepenuhnya tertuju pada sosok yang tepat

Kata itu harusnya kuucapkan kepada diriku sendiri

 

Ketika tindakanku terdahulu mungkin pernah membuat orang lain tersakiti

Nampaknya langit menghadirkan seseorang untuk mengingatkanku kembali

Bahwa ketika kita menyakiti, maka kita juga akan tersakiti

Fii Amanillah wahai diriku sendiri

Researcher at Centre for Islamic Education and Contemporary Studies (CIECS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *