Sobat Baca

Tentang Siapa Aku

Oleh: Pengamat Jalan

 

Jikalau engkau bertanya siapa aku…

Aku adalah tinta-tinta bersahaja

Aku membersamai kembara kalbu yang mendewasa

Mengabadikan suku kata

Tanpa paramata manusia…

 

Peranku membahagiakan penulisnya

Dengan syair-syair puisi yang berkata…

Aku bersuka ria…

 

Saat malam tertempa gulita

Saat gelanggang syahdu tak bersuara

Dan aku masih tetap bersahaja…

Menemani puan yang sedikit riuh dengan perihal rasa

Wajar saja… namanya juga mendewasa…

 

Puanku memang diam tanpa sua

Pertahanannya sudah jauh di tengah bahtera

Meski terkadang rindunya bergemuruh nada

Namun, puan mencoba berdiri dan memilih lupa

 

Sayangnya…puan tak bisa…

Ia belum mampu meredamnya…

Aku yang hanya berposisi sebagai tinta…

Aku bersedia…

Menjadi wadah puan saat bercerita

Menjadi perantara walau hikayatnya tak sampai pada pembaca

Menjadi sahabat walau risalah yang ditulisnya terus berdeham sampai fajar berputar senja…

Begitulah yang terjadi setiap hari di paragrafnya…

 

Aku berdo’a agar puan mampu menyemaikan mimpinya…

Agar puan mampu membersamai samudera yang dilangitkannya…

Agar bincang musim semi yang sering ia goreskan laun masa …

Esok hari menjadi nyata adanya…

Puanku memang tak sempurna…

Puanku memang tak istimewa…

Namun piaranya memiliki kalbu yang sungguh teguh dalam percaya

 

Puan…

Pertahananmu akan teduh dengan serigai cita

Aku bersaksi pada untaian kalimat yang kau punya…

Dan aku paham… bahwa sejatinya engkau sungguh berada dalam kelana peraga yang mendewasa

Puan…aku akan membersamaimu sampai engkau mengudara…

Bahkan sampai musim semi yang kau curahkan menjadi kepemilikanmu esok lusa…

Salam hangat…

Dari tinta…

Researcher at Centre for Islamic Education and Contemporary Studies (CIECS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *