Krisis Epistemologi dan Islamisasi Ilmu
Judul : Krisis Epistemologi dan Islamisasi Ilmu
Penulis : Adnin Armas
Penerbit : CIOS UNIDA Gontor
Tebal : 74 halaman
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-979-16650-1-8
Buku ini hadir sebagai tanggapan terhadap dominasi pemikiran Barat dalam ilmu pengetahuan yang sering dianggap netral dan universal. Namun, Adnin Armas menyoroti bahwa ilmu pengetahuan modern sebenarnya dibangun di atas fondasi epistemologi yang sangat terpengaruh oleh worldview Barat, yang sekuler dan sering kali reduksionis. Hal ini menimbulkan krisis epistemologi, di mana ilmu pengetahuan kehilangan aspek spiritual dan etisnya.
Buku kecil ini juga merupakan hasil kajian Adnin Armas yang telah disosialisasikan di beberapa tempat. Menurut Prof. Hamid Fahmy Zarkasy dalam pengantar buku ini, kajian yang dibahas dalam buku ini diperlukan karena maraknya cendikiawan muslim yang menganalisis Islam dengan menggunakan epitemologi Barat.
Hal itu kemudian menghasilkan kerancuan (confusion) konsep ilmu bahkan dalam memahami Islam itu sendiri. Lebih jauh lagi, buku ini memaparkan krisis epistemologis yang sedang melanda perdaban Barat dan penulis buku mengusulkan perlunya muslim untuk memiliki epistemologi Islam.
Epistemologi Barat Modern
Adnin Armas memulai dengan membedah krisis epistemologi yang terjadi dalam ilmu pengetahuan modern. Ia menjelaskan bahwa epistemologi modern cenderung memisahkan ilmu pengetahuan dari nilai-nilai agama dan spiritualitas, menjadikan ilmu pengetahuan sebagai entitas yang sepenuhnya rasional dan empiris. Pemisahan ini, menurut Armas adalah akar dari banyak masalah dalam peradaban modern, termasuk krisis moral dan etika.
Islamisasi Ilmu Sebagai Solusi
Dalam buku ini, Adnin Armas menawarkan konsep Islamisasi ilmu sebagai solusi terhadap krisis epistemologi yang terjadi. Islamisasi ilmu di sini bukan berarti menolak ilmu pengetahuan modern, tetapi lebih kepada mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam proses pengembangan ilmu.
Armas mengusulkan agar ilmu pengetahuan dikembangkan berdasarkan worldview Islam, di mana Tuhan, wahyu, dan akhlak menjadi pusat dari epistemologi. Dengan cara ini, ilmu pengetahuan dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan bermanfaat bagi umat manusia secara keseluruhan.
Kritik Terhadap Ilmu Pengetahua Barat
Buku ini juga memberikan kritik yang tajam terhadap ilmu pengetahuan Barat. Adnin Armas menilai bahwa ilmu pengetahuan Barat sering kali tidak memadai dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang tujuan hidup, makna, dan etika.
Ilmu pengetahuan yang didominasi oleh paradigma materialisme dan sekularisme dianggap tidak mampu memberikan panduan moral yang kuat, yang pada akhirnya berkontribusi pada krisis peradaban yang lebih luas.
Relevansi dan Penerapan Islamisasi Ilmu
Adnin Armas juga membahas bagaimana konsep Islamisasi ilmu dapat diterapkan dalam konteks dunia pendidikan dan penelitian. Ia menekankan pentingnya para cendekiawan Muslim untuk mengembangkan kurikulum dan metodologi yang berakar pada nilai-nilai Islam. Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali dasar-dasar ilmu pengetahuan yang mereka anut dan mengupayakan integrasi antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas.
Kesan Penulis Review Buku
Dari buku ini penulis review buku melihat keberanian Adnin Armas dalam menantang asumsi dasar ilmu pengetahuan modern dan menawarkan perspektif alternatif yang sangat relevan bagi umat Muslim. Gaya bahasa yang digunakan akademis namun tetap dapat dipahami oleh kalangan yang lebih luas.
Namun, kekurangannya mungkin terletak pada kecenderungan buku ini untuk terlalu fokus pada kritik terhadap Barat tanpa menawarkan banyak contoh konkret dari penerapan Islamisasi ilmu dalam bidang-bidang tertentu. Pembaca mungkin mengharapkan lebih banyak studi kasus atau aplikasi praktis dari teori yang diusulkan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, “Krisis Epistemologi dan Islamisasi Ilmu” adalah karya yang penting bagi mereka yang tertarik pada isu-isu pertemuan antara Islam dan ilmu pengetahuan modern. Buku ini memberikan pandangan yang kritis namun konstruktif terhadap dominasi epistemologi Barat dan membuka diskusi tentang bagaimana Islam dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih holistik dan bermakna.
Adnin Armas berhasil menyajikan argumennya dengan kuat dan memprovokasi pemikiran pembaca untuk mempertimbangkan kembali paradigma yang mereka anut. Menurut saya buku ini sangat direkomendasikan bagi mahasiswa, akademisi, dan siapa saja yang tertarik dengan filsafat ilmu, Islamisasi ilmu, dan relevansi spiritualitas dalam kehidupan modern.