Satu Bahagia Bersama Ibu: Seperti Ibu!
Oleh: Krisna Wijaya Usiaku semakin melebar seperti ruang, Ibu juga tambah jembar Berjalannya waktu ada yang antusias datang tuk menggeser ruang ingatanmu Tak jarang dirimu harus menyapa untuk sekedar mengenal kembali isi ingatanmu Seperti bertemu orang asing,…
Setetes Debu
Oleh: Krisna Wijaya Serasa tidak bermakna Sesak luka kian menganga Mendapati diri sendiri tidak berguna Di tengah-tengah hiruk pikuk tawa manusia Kulihat diriku begitu tak secemerlang dirinya Memang, membanding-bandingkan diri nampak tiada akhirnya Lelah sakit adalah ujung pangkalnya…
Pulang Jogja
Oleh: Krisna Wijaya* Semakin dewasa Semakin ingin kembali ke Jogja Bukan karena letak strategisnya namun karena orang tercinta di dalamnya Pergi ke untuk kembali Kembali untuk mencitai Mencintai untuk memberi Dan memberi untuk memiliki 13 November 2023…
Romansa Tikaman Kegagalan
Oleh: Suniyyah Puspita Sari (Pujangga Sang Ayah) Saat gelap pacu mata terbelalak Saat hujan paksa redamkan suara Kaget, marah dan kecewa Dihampiri dunia yang tak berpihak Oh Tuhan, apakah kegagalan ini, Sepedih penjajahan? Seperih kemiskinan? Sekejam tindak PKI? Semerah tanah…
Cinta Itu
Oleh: Krisna Wijaya Sedikit menyesapi kisah cinta para mujahidah 1# Semenakjubkan kisahnya Aisyah. Yang tidak tahu apa dan mengapa Bermimpi apa dan karena apa Siang berganti malamnya Jantung Ibunda Siti Aminah datang dengan cinta Mengembalikan sayap tuk kembali ke…
Selayaknya Matahari
Oleh: Krisna Wijaya Lihat kedatangannya Membuat semua ikhwan menundukkan muka Bukan hanya karena menawan wajahnya Namun karena cantik jelita perangai akhlaknya Lihatlah siapa dirinya Pakaian Takwa adalah kemuliaannya Adab dan Akhlak adalah perhiasannya Ilmu agama adalah perisainya Tidak bisa disentuh…
Datang dan Pergi
Berjalan menyelusuri hamparan manusia Berdebat tiba-tiba Dipelukan remang-remang – kita saling menyapa Bak reporter saling bertanya Tiba-tiba seperti penyidik KPK Akhirnya kita semakin dekat saja – sahabatkah kita? Tiba-tiba menjadi papan untuk perapianku Batu bata harapan…
Tinta Waktu
Oleh: Krisna Wijaya Waktu serasa berhenti Rusak tak lagi berfungsi Dilewati sang goresan pena Yang mengabadi tak mengenal tua Tulisan itu memenjarakan kejadian manusia Menjadi tinta-tinta penuh makna Saksi bisu penuh tanda tanya Perbendaharaan bekal bagi generasi muda…
Tanah Kita dan Mereka
Oleh: Krisna Wijaya Tanah merdeka bukanlah tanah Indonesia apalagi Palestina Adorasi Syuhada padahal telah menggema Bertalu-talu meminta perhatiannya dunia Namun apa daya semua bungkam dan turut menutup mata Menanti penuh harap keadilan turun dari angkasa Namun bongkahan besi…
NESTAPA KAUMKU
Oleh: Suniyyah Puspita Sari (Anggota Gerakan menulis Mata Air GoresanIlmu) Sungguh elok swakarya Sang Pencipta Perhiasan bagi dunia dan seisinya Namun…… Apa daya jika bertahap melupakan hakikatnya Hijab tak lagi menjadi simbol ketaatan Hilang canggung berlenggang di lini…