• Mata Air

    Angkasa

    Oleh: Sun   Malam ini terkisah dirimu dalam aksara pribadi ku kau seolah pribadi yang menyenangkan sekaligus menenangkan Kehadiranmu membuatku bersemangat menggapai sesuatu yang kucari Langkah teguhmu jadi teladanku tuk terus berpacu banyak hal yang membuatku kagum Sekilas orang melihatnya remeh, tapi tidak dengan diriku    Aku Melihat betapa baiknya kau memperlakukan seorang perempuan Aku kagum bagaimana kau konsisten dalam mengejar mimpimu Kumelihat pribadi yang tak pantang menyerah   Aku melihat kau terus berkembang diberbagai komunitas Disana kumelihat sosok yang dinamis, aktif dan inovatif Aku senang ketika kau bertanya mengenai pendapatku tentang suatu hal Disana kumelihat sosok yang cerdas dalam…

  • Mata Air

    Ketika Al-Qur’an Menjadi Sebaik-Baik Sahabat

    Oleh: Ana Dwi Marlia             Ketika kalam-kalam mu menggema, damai hatiku mendengarnya Nada-nada indah yang tersusun dengan Bahasa yang tiada tandingnya Telah membuat hatiku luluh lanta, aku jatuh sejatuh-jatuhnya   Aku sadar, ada banyak rahasia yang tersembunyi yang tak ku…

  • Mata Air

    Lentera Cinta

    Oleh : Khairul Munzilin Al Kahfi     Ketika Senja mempertemukan kita dalam symponi kehidupan Membuat ku seakan lebih tenang dalam lubuk hati yang paling dalam Mentari pun menyetujui pertemuan manusia yang saling mencintai Namun itu hanya sementara dalam buku…

  • Seni

    Berita-Berita Pagi Hari

    Oleh: Krisna Wijaya   Pagi-pagi sekali Kuingin melihat apa yang terjadi pada negeri ini Kuseduh segelas kopi dengan tivi yang menemani Chanel 1 kudatangi Melaporkan berita negeri ditengah pandemi Chanel 2 kusambangi Melaporkan kasus korupsi tetap terjadi walau sedang pandemi…

  • Seni

    Akhir Waktu

    Oleh: Krisna Wijaya   Hei, akhir tahun, sudah masanya saja datang menyapa Tak terasa waktu berjalan secara tiba-tiba Kemarin, kini, dan nanti Merupakan perjalanan kehidupan seorang manusia   Kemarin adalah sejarah Kini adalah anugrah Dan esok adalah teka teki tak…

  • Seni

    Satu Bahagia Bersama Ibu: Seperti Ibu!

    Oleh: Krisna Wijaya   Usiaku semakin melebar seperti ruang, Ibu juga tambah jembar Berjalannya waktu ada yang antusias datang tuk menggeser ruang ingatanmu        Tak jarang dirimu harus menyapa untuk sekedar mengenal kembali isi ingatanmu Seperti bertemu orang asing,…

  • Seni

    Satu Bahagia Bersama Ibu: Lahir!

    Oleh: Krisna Wijaya Part 1# Kelahiranku   Datang bagai semesta Tak ada beda bagai malaikat cinta Untuk anak-anak kandungnya   Malam itu hujan mencumbu wajah Ibu, petir menggelegar di dadanya Bom waktu bersiap menunaikan amanat Dalam diam sepi malam Ibu…

  • Seni

    Kecewa

    Oleh: Krisna Wijaya   Manusia memang tempat menyengaja tuk terluka Tidak perlu menyapa apabila berniat memberi luka Senyummu kadang penuh dengan digdaya Sesekali membuatku luluh dan jatuh terpesona   Mulai pudar, apakah engkau datang dengan niat tulus Atau sebatas datang…

  • Catatan Pena

    Bercerita Tentang My Nakama

    Oleh: Nano D Luffy   Beberapa waktu yang lalu ketika masa-masa sidang proposal skripsi, teman-temanku dengan sigapnya menjalani sidang proposal skripsi satu persatu dengan gesitnya. Kala itu diriku masih jauh dari kata sidang proposal skripsi karena penolakan judul berkali-kali oleh…

  • Seni

    Setetes Debu

    Oleh: Krisna Wijaya   Serasa tidak bermakna Sesak luka kian menganga Mendapati diri sendiri tidak berguna Di tengah-tengah hiruk pikuk tawa manusia   Kulihat diriku begitu tak secemerlang dirinya Memang, membanding-bandingkan diri nampak tiada akhirnya Lelah sakit adalah ujung pangkalnya…

  • Catatan Pena

    Apakah Menjadi Penulis Itu Mudah?

    Oleh: Krisna Wijaya   Beragam insan meminta, ajarin nulis dong! Ajarin nulis dong! Ajarin nulis dong! Kemudian timbul sebuah pertanyaan, apakah menulis adalah sebuah kegiatan yang menyusahkan? Sejauh ini, tidak ada penulis yang dengan gamblang menyebut rahasia yang menjamin menjadi…